Senin, 04 Agustus 2014

Meraih Kebahagiaan yang Hakiki

"Ummi, apa ummi sudah bahagia hidup bersama Abi?"

"Abi mau memberikan ummi kebahagiaan yang hakiki, bukan dengan bergelimpangan harta, tingginya kekuasaan, ketampanan yang tiada tandingan dan tingginya pengakuan sosial pada kita, melainkan kebahagiaan ruh dan hati yang bisa didapat ketika kita sudah berada di Serambi Mekkah sana"
"InsyaALLAH, abi usahakan kita bisa pulang secepatnya. Kita terus memohon ridho ALLAH agar semua keputusan - keputusan besar ini selalu dalam lindungan kasih sayangNya"

Alhamdulillah wa syukrulillah. Akhir bulan Mei 2014, kami berangkat dari Jakarta menuju Aceh meninggalkan keluarga (saya), sahabat dan semua peluang2 karir dan wirausaha di Jakarta. Keluarga Aceh menyambut dengan suka cita dan haru. Nampak kebahagiaan yang sejati dari wajah istriku, wajah mertua dan semua sodara di Aceh melihat kehadiran dan tekad kami untuk menetap di Aceh. Kami yakin janji ALLAH, barangsiapa yang memberikan kebahagiaan dalam jiwa-jiwa muslim yang lain, ALLAH akan berikan juga kebahagiaan yang sejati dalam jiwa ini. Betul, kami rasakan itu suatu kebahagiaan yang belum pernah kami rasakan sebelumnya.

Alhamdulillah wa syukrulillah. Allah berikan pengganti semua peluang karir dan wirausaha di Jakarta dengan peluang karir dan wirausaha di Aceh. sebelumnya jujur saya dan mungkin banyak dari orang Aceh yang sudah lama tinggal di Jakarta tidak mau kembali ke Aceh karena khawatir dan ragu akan masa depan mereka. Mereka lebih memilih untuk hidup di luar Aceh, Jakarta karena dilihat tersedia beribu peluang yang bisa diraih. tapi kami berpikir lain! terbukti ALLAH tidak tidur dan ALLAH berikan imbalan atas upaya kami. Saya diterima kerja di Manajemen Ayam Lepaas Nusantara dan beberapa peluang-peluang menarik lainnya. Alhamdulillah ya ALLAH. terimakasih atas doa-doa mu.

Alhamdulillah wa syukrulillah. Anak kami Muhammad Fatih Fahlevi juga turut bahagia terlihat dari tawa canda dan tingkah lakunya yang kian hari semakin cerdas. Lingkungan tempat tinggal kami sangat bagus untuk tumbuh kembang Fatih. udara yang masih bersih, air yang masih alami, kebun sayur dan buah di samping rumah, ikan sumber protein yang melimpah masih dalam kondisi segar (ikan laut), dan hewan ternak, ayam kampung, bebek, kambing, sapi yang bisa dengan mudah diraba, dipandang dan disantap oleh Fatih. Lingkungan keluarga dan masyarakat di Aceh juga dapat dikatakan jauh lebih baik dari lingkungan masyarakat di Jakarta. secara langsung atau tidak langsung, lingkungan seperti ini sangat mempengaruhi pembentukan karakter, tumbuh kembang jasmani dan kecerdasan Fatih.

Alhamdulillah wa syukrulillah. saya pribadi juga merasakan kenikmatan yang luarbiasa dapat tinggal menetap di Banda Aceh. selepas jam kantor, saya masih bisa menyempatkan diri untuk jogging di Blang Padang, cycling keliling Masjid Raya Baiturrahman, walking sore di Taman Sari. sabtu pagi bisa berenang lepas di Pantai Ulelee atau kayaking di beberapa sungai yang bermuara di banda aceh dan aceh besar dengan biaya cukup ongkos parkir. oh sungguh luarbiasa dan hal yang sulit untuk didapat di Jakarta.

"ummi, alhamdulillah ya"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar